Minggu, 14 Februari 2016

MENJADI GURU INSPIRATIF SEBUAH KENISCAYAAN





Menjadi seorang guru bukanlah perkara sulit, semua orang bisa menjadi guru, walaupun bukan dari latar belakang pendidikan guru, mereka tetap bisa mengajar, mengoreksi soal, membuat soal, bahkan mungkin mereka memiliki  cara mengajar yang lebih baik dari guru yang memiliki latar belakang pendidikan guru, namun menjadi guru yang bermakna bagi murid yang dapat menjadi inspirasi bagi siswa untuk menjadikan diri mereka lebih baik dan maju berjuang untuk sukses itu yang mungkin tidak semua orang bisa.
Kapan seorang guru dikatakan guru yang inspiratif? Menurut buku Aplikasi Ilmu Psikologi Positif: Guru inspiratif adalah guru yang memberikan stimulasi mental kepada murid - muridnya Dimana diharapkan dari stimulasi mental yang diberikan kepada siswa akan memberikan dampak yang lebih kuat terhadap pemahaman murid/siswa, karena semakin banyaknya emosi positif yang dirasakan oleh siswa pada saat belajar maka penguasaan materi pembelajaran akan semaikin baik.
Menjadi guru inspiratif harus dimulai dari diri sendiri, seorang guru yang melaksanakan tugas guru sebagai profesi saja untuk memenuhi kebutuhan hidup dan prestis semata tidak akan bisa menjadi guru inspiratif bagi siswa, karena kegiatan yang dilakukan hanya memenuhi tugas kewajiban secara materi menjadi guru mentransfer ilmu pengetahuan dan memberikan informasi apa yang baik dan yang bukan. Guru yang demikian tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan hati, perhatian, waktu  dan fikirannya terbagi untuk siswa hanya terbatas pada jam kerja semata. Guru yang demikian tidak akan dapat memahami kebutuhan dan masalah siswa yang sesungguhnya.
Bekal menjadi guru inspiratif yang  pertama adalah, profesi gurudipilih  karena tuntutan hati dan panggilan jiwa. Mengerahkan segenap waktu, tenaga dan fikiranya hanya untuk bagaimana menjadikan siswa menjadilebih baik, dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang tidak berprestasi menjadi berprestasi, yang tidak semangat menjadi semangat, yang bermasalah menjadi lebih baik karena seorang guru inspiratif yang telah membantu meringankan beban masalahnya.
Guru inspiratif harus mampu memberikan layanan pendidikan kepada peserta didik dengan berbagai latar belakang yang berbeda baik secara fisik, intelektual maupun sosial-emosional. Setiap individu adalah unik, ketika kita memperhatikan peserta didik di kelas dengan latar belakang usia hampir sama, akan memperlihatkan penampilan, kemampuan, temperamen, minat yang beragam terhadap suatu pelajaran.

Belum tentu anak yang duduk manis, diam itu memperhatikan dan mampu menyerap materi pelajaran dengan baik. Belum tentu juga anak yang ramai, tidak bisa diam di kelas itu identik dengan anak yang nakal dan bodoh. Agar kita bisa menjadi guru yang inspiratif seharusnya kita mampu memahami kondisi siswa yang beragam, dan selalu kita tanamkan bahwa “tidak ada anak yang bodoh” . Belum tentu anak yang dicap bodoh oleh gurunya itu tidak punya kelebihan, bisa jadi anak tersebut mempunyai kelebihan di bidang lain mungkin bisa menonjol di musik, interpersonal, intrapersonal, kinestetik, matematic logic, spacial, naturalis,  maupun perpaduan dari beberapa multiple intelegency tersebut.
Untuk itu, guru sebagai ujung tombak sekaligus garda terdepan terhadap keberhasilan pendidikan harus memiliki beberapa kompetensi, baik profesional, pedagogis, personal, sosial. Selain itu, kompetensi guru bukan hanya menguasai apa yang harus diajarkan, tapi bagaimana membelajarkan kepada siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik, menyenangkan, dan siswa menjadi semakin termotivasi ketika sedang belajar dengan sosok guru yang mampu memberi inspirasi tersebut.
Agar bisa menjadi sosok guru yang inspiratif, guru harus mampu memegang prinsip care, share, trust. Care, artinya mampu memberi perhatian pada siswa dari latar belakang (fisik, intelektual, sosio-emosional) yang berbeda, guru harus bisa merangkul, memberi semangat, dan memotivasi siswa di kelas. Share, artinya guru harus mampu membagi ilmu yang dimiliki dengan menciptakan suasana pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menantang bagi siswa. Guru harus mampu merancang strategi pembelajaran,  metode, media yang menarik bagi siswa. Trust, artinya guru harus bisa menjadi sosok yang dapat dipercaya, dan bisa memberi teladan, serta  menanamkan karakter yang baik bagi siswa di sekolah.
Dengan mengenal lebih dekat pada peserta didik, guru akan dapat menemukan strategi yang tepat dalam memberikan bimbingan dan membangkitkan motivasi belajar mereka.
Apabila semua guru mampu memiliki mindset demikian, mampu memegang prinsip care, share, trust dan mempunyai kemampuan  intelektual, emosional, dan spiritual. Maka, peserta didik akan merasa nyaman berada di kelas, tidak ada anak yang membolos, bahkan kehadiran guru inspiratif tersebut akan selalu dinanti di kelas.
Bagaimana menjadi guru inspiratif  dan Professional:

  1. Menetapkan dalam hati niat menjadi guru sebagai ibadah untuk mencetak generasi Rabbani. yaitu generasi yang bermanfaat dan membawa kebaikan bagi orang sekitar dan lingkungannya ( Generasi Rahmatan Lil 'Alamin )
  2. Membekali diri dengan ilmu pengetahuan yang luas  terkait dengan ilmu alam, soaial, dan ilmu agama. Hal ini dapat dilakukan dengan banyak membaca baik membaca buku, media sosial, alam, dan lingkungan sekitarnya.
  3. Menguasai materi pelajaran spesifikasi bidang ajarnya  dengan baik. Mengampuh mata pelajaran  di sekolah dengan  mata pelajaran yang sesuai dengan bidang keahlian yang didapatkan di perguruan tinggi.
  4. Mampu menggunakan dengan tepat kemampuan, dalam mengajar dan belajar. Jika guru memahami secara tepat karakter belajar anak didik, maka guru akan dapat menggunakan dengan tepat pula metode maupun pendekatan pembelajaran yang efektif dalam mengajar peserta didik. Hal yang harus dilakukan sebelum memilih pendekatan atau metode pembelajaran yang sesuai adalah bagaimana guru bisa mengetahui karakter belajar peserta didiknya, tentunya dengan jalan komunikasi yang lebih intens dan lebih dekat dengan peserta didik.
  5. Mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan instruksional pembelajaran. Hal ini dimaksud guru harus mampu menyelesaikan permasalahan apapun yang kemudian muncul dalam pembelajaran terkait dengan metode atau pendekatan pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran., serta mampu memonitor pembelajaran secara keseluruhan.
  6. Mampu melakukan improvisasi dalam mengajar. Dalam mengajar guru inspiratif harus dapat menciptakan situasi belajar yang menyenangkan, tidak monoton, dan siswa dapat belajar dengan semangat yang tidak berkurang meskipun pembelajaran sudah sekian jam berlangsung. Guru yang demikian adalah guru yang memiliki pengetahuan yang luas yang dapat mengkaitkan materi yang diajarkan dengan berbagai pengalaman di lingkungan sekitarnya, memiliki banyak bahan cerita yang dapat dikaitkan dengan pelajaran, sehingga pembelajaran tidak membosankan dan menarik bagi siswa.
  7. Mampu melakukan manajemen kelas dengan baik. Guru inspiratif dapat mengendalikan kelas dengan mudah, banyak kreatifitas yang dimunculkan untuk menciptakan kelas serasa dinamis. Disamping itu yang terpenting guru inspiratif mampu menjadikan persaingan antar individu siswa menjadi persaingan yang sehat, kelas menjadi sangat menarik karena menjadi wadah kompetisi sehat bagi siswa. Memiliki kepekaan dalam menanggapi situasi selama pembelajaran berlangsung, 
  8. Memiliki sensitivitas terhadap konteks. Guru inspiratif harus jeli melihat konteks permasalahan yang disampaikan dalam pembelajaran. Segala sesuatu yang terkait dengan konteks pembelajaran yang disampaikan harus dapat ditangkap secara lengkap, sehingga guru dapat mengajar suatu pokok bahasan secara komprehensif kepada siswa.
  9. Selalu bertindak berdasarkan data. Segala sesuatu yang disampaikan guru inspiratif adalah hal kebenaran, berdasarkan sumber informasi yang falid. Guru inspiratif harus dapat dipercaya, dan berani mengakui dan mengkoreksi kesalahan jika yang telah disampaikan diketahui bukan hal yang benar.
  10. Respek terhadap orang lain, terutama peserta didik. Seorang guru dapat menjadi guru inspiratif bagi siswa, jika dia mampu memahami siswanya secara mendalam. Pemahaman mendalam terhadap seorang siswa yang demikian dapat dimiliki jika guru  inspiratif mau membuka diri dan hatinya untuk dapat merasakan apa yang dirasakan oleh siswanya dengan respeknya yang besar pada siswa.
  11. Mempunyai jiwa yang mendidik. Seorang guru inspiratif akan mencurahkan seluruh pemikirannya untuk peserta didiknya tanpa sekat ruang dan waktu. Dimanapun berada guru inspiratif akan selalu memikirkan apa yang terjadi pada anak didiknya, termasuk bagaimana nasib masa depan mereka. Dengan demikian, dia akan banyak memberikan nasehat, wejangan, dan harapan-harapan positif tentang masa depan anak didiknya kelak.
  12. Mampu memfasilitasi murid agar mencapai prestasi tertinggi. Guru inspiratif akan mencurahkan tenaga, waktu dan pikirannya untuk memberikan bimbingan pada siswanya untuk mencapai prestasi tertingginya. Guru inspiratif tidak lelah memotivasi siswanya untuk berjuang membangun prestasinya. Bahkan mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing, dan menfasilitasi siswanya merebut prestasinya, tidak tersekat oleh kemapuan finansial peserta didik. Semua siswa baik kaya maupun miskin mendapat kans yang sama dalam perjuangan merebut prestasi terbaik.
  13. Mampu memfasilitasi murid agar lebih memahami kompleksitas. Siswa dengan pengalaman hidupnya yang masih terbatas membutuhkan lebih luas pengenalan terhadap kompleksitas dan ragam permasalahan yang ada di lingkungan mereka. Bekal demikian akan mampu menjadikan siswa dikemudian hari menjadi anggota masyarakat yang toleran dan memahami kompleksitas dalam kehidupannya kelak.
Menjadi guru inspiratif tidak dapat diukur mudah atau sulit, karakter guru inspiratif secara alami melekat pada pribadi guru tersebut, meskipun demikian semua guru bisa berusaha dengan sepenuh hati untuk memiliki karakter guru inspiratif. Dan menjadi suatu keniscayaan bagi semua guru untukmenjadi guru inspiratif karena keinginan besar bangsa ini untuk menjadi bangsa yang kamilPengirim : Ummi M.