Kamis, 05 Juli 2012

Madrasah sebagai The Center of Character Building


MADRASAH SEBAGAI THE CENTER OF CHARACTER BUILDING

Dalam perspektif historis, Indonesia merupakan sebuah negara muslim terbesar di Dunia, meskipun Indonesia terletak jauh dari pusat perkembangan Agama Islam itu sendiri. Hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan Pendidikan Agama Islam di Indonesia.
Di era modern belakangan ini madrasah dipandang sebagai lembaga pendidikan yang unik. Di saat ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat, di saat filsafat hidup manusia modern mengalami krisis keagamaan (Haedar Nashir, 1999) dan di saat Perkembangan teknologi informasi mengecilkan sekat ruang dan waktu, madrasah telah  menunjukkan eksistensinya sebagai lembaga pendidikan yang mampu menjawab tantangan modernitas sekaligus mampu mengatasi masalah demoralitas yang disebabkan oleh  perkembangan dunia yang semakin modern .
Madrasah menjadi sistem pendidikan yang fleksibel diakomodasikan dalam berbagai lingkungan karena struktur kurikulumnya yang lengkap meliputi kurikulum pengetahuan umum dan agama yang menitik beratkan pada pembentukan akhlaqul karimah. Oleh karena itu, memanfaatkan pola sistem pendidikan madrasah tersebut  maka   madrasah dapat menjadi The Center of Character Buiding yaitu madrasah sebagai pusat membangun karakter siswa.

Visi  dan Misi Madrasah
Visi adalah cita-cita  atau mimpi yang ditetapkan oleh madrasah untuk memberikan arah kemana madrasah akan dikembangkan, dan  mendasari program-program serta langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan. Visi menggambarkan aspirasi masa depan tanpa menspesifikasi cara-cara untuk mencapainya. Visi yang paling efektif adalah visi yang dapat memunculkan inspirasi yang  dikaitkan dengan keinginan terbaik. 
Dari konteks masyarakat sekitar madrasah yang pada umumnya berlatar belakang lingkungan pedesaan yang sangat dekat dengan dunia pertanian, dengan kehidupan sosial ekonomi yang serba pas-pasan,  dan budaya masyarakat pedesaan yang  jauh dari istilah modernitas, maka diperlukan upaya yang sungguh-sungguh untuk membangun lembaga pendidikan yang memiliki output dan outcome yang berkualitas sesuai dengan konsep pendidikan efektif  yaitu pendidikan yang dapat membangun karakter peserta didik, dan melakukan tranfer ilmu  pengetahuan yang bermakna kepada peserta didik. Secara Makro Visi pengembangan madrasah pada umumnya  adalah mewujudkan  masyarakat yang memiliki sikap agamis, berkemampuan ilmiah-amaliah, memiliki jati diri dan profesional. Sedangkan secara Mikro pengembangan pendidikan di madrasah pada umumnya mengarah pada upaya untuk mewujudkan  individu yang  religius, ilmiah-amaliah, berkarakter dan berprestasi. Visi tersebut kemudian terjabarkan dalam   misi pengembangan madrasah yang diarahkan ; disamping mengembangkan kualitas SDM dan proses KBM, madrasah juga berupaya untuk mengembangkan budaya Religious, Read, Reason, dan Research pada siswa yang selanjutnya diharapkan akan meningkatkan kualitas siswa yang dikemudian hari diharapkan  akan menjadi icon pendidikan di  madrasah. 
Upaya pengembangan budaya-budaya (karakter) tersebut, yaitu :
  1. Mengembangkan Budaya Religiuous (Agamis)
Dalam era globalisasi dan informasi yang semakin canggih dan tanpa batas belakangan ini, sekat antara hal-hal yang bathal dan yang haq sangat tipis. Tanpa adanya bekal ilmu pengetahuan agama yang cukup dan mental agamis yang kuat, maka siapapun akan dengan mudah terjerumus pada hal-hal yang mendorong pada  keburukan moralitas.  Apalagi seorang anak pada usia sekolah yang sedang mencari jati diri. Dalam pengembangan mental mereka, tidak seharusnya membatasi mereka dari perkembangan dunia luar terutama  perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, tetapi bagaimana membentengi mental mereka agar mereka dapat memilih dan memilah hal-hal yang baik dan yang tidak baik bagi mereka. Hal tersebut akan bermakna bagi  siswa dalam memperoleh kedewasaannya dalam mengelolah informasi yang harus dia terima.

  1. Mengembangkan budaya Read (Membaca)
Dalam Al qur’an surat Al Alaq Allah berfirman  “ Iqro’ Bismirobbikal ladhi Kholaq …”, Bacalah dan sebutlah nama Tuhanmu yang telah menciptakan …. Ayat tersebut menjadi inspirasi bagi pengembang madrasah untuk membawa “dunia” ke dalam lembaga. Read atau membaca tidak lagi diartikan sebagai hanya membaca buku, tetapi dari segala sumber informasi termasuk internet,  bahkan alam semesta dan  lingkungan masyarakat adalah bacaan yang harus fahami oleh siswa untuk membentuk kedewasaan mereka dalam berinteraksi dengan lingkungan masyarakatnya kelak.
  1. Mengembangkan budaya Reason (Berfikir)
Dalam Al qur’an banyak disebutkan perintah “ Afala ta’qilun…”, “Afala tatadzakkaruun …”, dan “Afala tandhurun …” perintah tersebut mengandung makna bahwa setelah membaca, hal yang harus dilakukan oleh manusia adalah berfikir tentang apa yang telah dibaca, dilihat, dan diamati. Dalam hal ini anak dibiasakan untuk melihat segala sesuatu yang ada disekitarnya dengan berfikir tentang Kekuasaan Allah SWT yang menciptakan alam semesta. Hal tersebut akan dapat meningkatkan keimanan dan kemampuan olahrasa siswa terhadap lingkungan sekitarnya.
  1. Mengembangkan budaya Research (Penelitian)
Dari bacaan, pengamatan, dan apa yang telah dilihat dan difikirkan, selanjutnya dicermati dan dikaji secara konkrit dalam bentuk penelitian. Penelitian dilakukan untuk memberikan kesimpulan secara ilmiah kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar kita. Penelitian juga dapat dilakukan untuk mengembangkan hal-hal yang sudah ada sehingga memiliki manfaat yang lebih, atau menemukan hal-hal baru yang bermanfaaat bagi manusia. Mengembangkan pembiasaan penelitian berarti menciptakan pola berfikir inovatif dan kreatif pada siswa.
Gambaran upaya yang dilakukan suatu madrasah untuk mengembangan diri,  merupakan sebuah upaya madrasah untuk eksis menjadi jawaban atas kegalauan yang terjadi belakangan ini terhadap kualitas pendidikan di sekolah pada umumnya dan madrasah pada khususnya.  Madrasah sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional harus maampu mengambil peran utama dalam meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini, terutama dalam membangun karakter siswa secara komprehensif.

1 komentar:

  1. Hotel Casinos and Nightlife in Las Vegas, NV | MapyRO
    Las Vegas, NV. · Hotel Rooms: 2,748 · Rooms: 60,821 · Rooms: 8072 · 김해 출장마사지 Year 경상남도 출장안마 Built: 거제 출장마사지 1973 · 서산 출장마사지 Year Renovated: 청주 출장마사지 2003.

    BalasHapus