Senin, 17 Oktober 2011

PEMBELAJARAN KOOPERATIF


Pendekatan Pembelajaran Kooperatif

Mengajar merupakan suatu proses mengatur dan mengorganisasikan lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses belajar. Sedangkan proses mengajar adalah proses pemberian bimbingan atau bantuan dari guru atau pembimbing kepada siswa yang sedang melakukan proses belajar.
Untuk menciptakan kondisi yang dinamis dalam pembelajaran harus benar-benar disiapkan secara matang terutama dalam menentukan pendekatan-pendekatan yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif, efisien dan menyenangkan bagi siswa. Mengacu pada konsep pembelajaran konstruktivistik menurut Setyorini (dalam Lutfiani, 2000:15) bahwa guru-guru yang konstruktivistik mengamati bagaimana proses siswa belajar dan menggunakan informasi untuk dikembangkan  dalam belajar. Pembelajaran kooperatif menurut pandangan konstruktivistik adalah merupakan pembelajaran pada siswa dimana siswa dibentuk dalam kelompok – kelompok kecil. Siswa belajar dan bekerja sama untuk sampai pada pengalaman belajar yang optimal baik secara individu maupun kelompok ( Johnson, 1991 dalam santoso 1998 ).
Menurut Nurhadi (2004:60) pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih dan silih asuh  antar  sesama siswa  sebagai latihan  hidup di dalam masyarakat nyata silih asah maksudnya  adalah mempunyai tujuan yang sama untuk saling mencerdaskan, silih asuh memiliki maksud menciptakan interaksi yang saling mengasihi antar sesama siswa, sedangkan silih asuh berarti bahwa menghindarkan sikap ketersinggungan dan kesalahfahaman antar sesama dalam perbedaan pendapat.
Mengacu pada pendapat Kauchak dan Egen (dalam Lutfiani, 2004:12) belajar kooperatif merupakan suatu kumpulan strategi mengajar yang digunakan siswa untuk membantu satu dengan yang lain dalam mempelajari sesuatu. Tujuannya agar lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit dengan saling mendiskusikan masalah-masalah secara bersama-sama. Dalam pembelajaran kooperatif siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil dan saling membantu untuk mempelajari suatu materi pelajaran.
Dari beberapa pendapat yang telah diungkapkan, dapat ditarik garis merah bahwa pembelajaran kooperatif adalah merupakan  Pendekatan pembelajaran dimana siswa belajar bersama-sama dalam kelompok kecil yang dirancang uintuk saling bekerjasama mendapatkan tujuan secara bersama-sama dalam kelompok yang memiliki kemampuan heterogen. Dalam pembelajarn kooperatif siswa juga dituntut memiliki dan mengembangkan ketrampilan kooperatif dalam hubungan kerja dan pembagian tugas agar kelompok dapat bekerja secara produktif.
Agar pembelajaran kooperatif dapat memberikan hasil yang optimal, siswa harus diberi bekal unsure-unsur dasar pembelajaran kooperatif. Adapun unsure-unsur pembelajaran kooperatif tersebutmenurut Ibrahim(2000:6) adalah sebagai berikut :
a.       Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka “sehidup sepenanggungan”.
b.  Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu didalam kelompoknya seperti milik mereka sendiri.
c.       Siswa melihat semua anggota didalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama.
d.      Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara kelompoknya.
e.       Siswa akan dikenai evaluasi atau diberikan hadiah yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok.
f.       Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
g.      Siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Adapun manfaat dari pembelajaran dengan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif  adalah :
1.      Siswa dapat meningkatkan kemampuan bekerjasama karena pembelajaran kooperatif memegang falsafah “ Homo – Homini Socius “ yang bermakna bahwa kerjasama sangat penting bagi keberlangsungan hidup.
2.                 Siswa mempunyai lebih banyak kesempatan untuk menghargai perbedaan karena dalam pembelajaran kooperatif siswa memiliki tanggung jawab  atas nama kelompoknya yang terdiri dari beberapa individu yang  memiliki pemikiran dan pendapat  yang beragam, disamping juga karena terbangunnya komunikasi yang intens antar anggota.
3.               Adanya partisipasi siswa dalam pembelajaran karena dalam pembelajaran kooperatif diharuskan membagi tugas dan tanggung jawab yang sama dlam kelompok.
4.      Mengurangi kecemasan siswa karena tanggung jawab harus dibagi sama pada semua anggota kelompok dan evaluasi menjadi tanggung jawab bersama semua anggota kelompok.
5.      Meningkatkan motivasi, harga diri dan sikap positif karena terbangunnya kesempatan dan peluang yang sama dalam kelompok.
6.      Meningkatkan prestasi belajar siswa yang terbangun secara bersama-sama dengan meningkatnya motivasi belajar siswa.

Menurut Rahayu (1998), ada tiga langkah umum dalam pembelajaran kooperatif yaitu :

1) Persiapan
Sebelum pelaksanaan pembelajaran, seorang guru harus melakukan persiapan antara lain :
a.       Merumuskan tujuan pembelajaran
Rumusan tujuan pembelajaran memuat materi apa yang akan disampaikan dan tugas-tugas bagaimana yang harus diberikan untuk menciptakan pembelajaran yang benar-benar kooperatif.
b.      Membagi siswa dalam kelompok – kelompok
Dalam pembagian kelompok ini, guru harus memperhatikan adanya variasi dalam kelompok. Jangan sampai terjadi dominasi antar anggota walaupun hal itu sulit dihindarkan. Heterogenitas anggota kelompok menjadi cirri-ciri yang menonjol dalam pembelajaran kooperatif.
c.       Menjelaskan tugas
Guru harus memberi penjelasan tentang tugas yang akan dikerjakan oleh siswa. Dalam tugas tersebut berisi dua aspek tugas yaitu akademik  yang berkaitan dengan hal-hal yang harus dimiliki oleh siswa untuk menyelesaikan materi tugas, dan tugas Sosial yang berkaitan dengan penentuan peranan dan keaktifan siswa serta aturan-aturan yang harus diikuti oleh kelompok.
d.      Menyusun saling ketergantukan positif
Hal ini berkaitan dengan kesadaran siswa untuk bekerja sama dengan guru untuk mencapai tujuan belajar.
2) Proses belajar
                  Dalam proses belajar kooperatif guru berperan sebagai fasilitator, yaitu:

a.       Membantu siswa untuk menyelesaikan tugas
                   Hal ini  dilakukan guru dengan memantau pada tiap-tiap kelompok dan memberikan
                   umpan balik kepada kelompok.
           b.    Membantu siswa belajar secara kooperatif
                   Guru membantu siswa belajar kooperatif dengan cara guru memberikan usaha dan  
                   upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berinteraksi. Pengelompokan
                   siswa harus bersifat heterogen dalam kemampuan akademis.
3) Evaluasi
Penilaian (evaluasi) yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran kooperatif ini ada dua macam, yaitu : evaluasi hasil belajar dan evaluasi keterampilan kolaborasi. Kedua evaluasi tersebut menekankan pada dua hal yang menjadi tujuan dalam pembelajaran kooperatif yaitu peningkatan prestasi belajar dan peningkatan interaksi siswa dalam kelompoknya untuk memecahkan masalah kelompok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar